Minggu, 06 Mei 2012

Pada Akhirnya Semuanya adalah Soal Sikap!

      


                             Ya, saya sangat tertarik untuk membahas slogan ini, bagaimana slogan singkat menjadi kunci untuk mengatasi segala sesuatu.  Sebagian orang tahu bahwa selogan hanyalah sebatas selogan. Selogan inilah yang saya dapat yang kemudian melambungkan Attitude Gear ®.

Secara teoritis , saya menjabarkan hasil akhir dari sikap-sikap Anda dalam cara berikut ini:

Sikap Positif    = Hasil Positif 
Sikap Negatif  = Hasil Negatif
Sikap Netral     = Hasil Netral

Jangan pernah meremehkan kekuatan sikap Anda. Cara Anda mengatasi situasi - situasi sulit merupakan hasil langsung dari cara Anda memandang segala sesuatu.
      Setelah semua keahlian Anda, pertengkaran Anda, kesuksesan dan kegagalan Anda, yang tersisa pada diri Anda adalah sikap Anda dalam menghadapi krisis hari esok atau krisis berikutnya.
      Ini berarti, Anda perlu memastikan bahwa Anda terus memeriksa sikap Anda agar tetap berada di jalur yang tepat.
      Ingatlah: Jika dalam menjalani hidup ini Anda hanya menunggu dan melihat apa yang diberikan kehidupan kepada Anda, Anda juga harus siap menerima apa pun yang diberikan kepada Anda.  Baik ataupun buruk.
      Atau, Anda dapat mengatur jalan kehidupan Anda agar sesuai dengan yang Anda inginkan.

                           "Selogan ini menyatakan Semuanya!"





[Muhammad Anggy Fajar Purba]

Sudah Mendidikkah Acara-Acara TV di Indonesia?


Setelah sekian lama tidak ngepost artikel di blog FDK (FajarDotKom), akhirnya aku timbul lagi untuk membahas  dan mencurahkan pendapat saya tentang tayangan-tayangan TV yang semakin tak berbobot dan tidak banyak mengandung nilai “gizi” terutama bagi kaum muda yang sangat butuh tontonan berkualitas untuk dapat mengembangkan pola pikir dan juga tingkat laku. Begitu pula dengan anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan TV. Apabila tontonan yang  menjadi “makanan sehari-harinya tidak bergizi” bagaimana perkembangan otak anak dapat berfungsi dengan optimal.???


Lalu, apa tayangan di TV yang ada di Indonesia entah stasiun swasta ataupun negri sudah memberikan tayangan yang berkualitas.? Jawabannya tentu saja belum. Masih begitu banyak hal yang perlu di perbaiki. Tapi saya pun tidak bisa ngejudge kalo tayangan-tayangan tersebut tidak berkualitas sama sekali.

Menurut saya, beberapa tontonan-tontonan yang tidak mempunyai nilai gizi yang baik ialah :

* Siaran Infotainment :

Dapat kita lihat bersama bahwa banyaknya tayangan infotainment sudah di luar kontrol. Berapa banyak stasiun TV yang ada di Indonesia.?? Entah Lokal maupun Nasional. Dan tiap stasiun TV tersebut setidaknya mempunyai 1 infotainment. Bahkan ada pula stasiun TV yang menayangkan pagi, siang, dan malam. (Kita makan nasi aja kadang cuma 2x, ini infotainment  malah 3x sehari) Padahal seberapa butuh kita akan informasi tentang artis.? Masih baik kalau di tayangkan tentang prestasi-pretasi mereka. Tapi bagaimana kalau yang di tampilkan sering kali tentang perceraian, skandal, dan segala hal yang kesannya miring.? dapat merusak pikiran penontonnya,bukan? Menurut saya, penayangan infotainment harus sesegera mungkin di kontrol. Mungkin tidak perlu sampai “diharamkan” sperti kabar yang beredar beberapa bulan kemaren, tetapi pihak pertelevisian harus mengambil langkah yang tegas dan tepat.

* Sinetron:

Pertelevisian Indonesia juga “dibanjiri” dengan sinetron yang sangat minim memberi nilai pendidikan. Sinetron seperti halnya mie instant yang begitu mudah untuk di buat. kenyang memang saat kita makan mie instan. tapi tentu banyak dampak buruk  kedepannya apabila terus mengkonsumsi makanan cepat saji seperti itu. Belum lagi cerita yang di tampilkan seperti kehabisan ide. Berkutat pada topik yang tak jauh berbeda. Bahkan lebih mengecewakan lagi, banyak sinetron yang mengcopy drama Korea ataupun film Bollywood. Tak jarang apabila aku mampir di sebuah sinetron, aku hanya bisa geleng-geleng kepala. Entah apa yang harus aku rsakan. Sedih kah? karena hanya sebatas itu kemampuan kita (Bangsa Indonesia) dalam membuat sinetron? Mengapa kita kalah dari drama-drama Korea yang sepertinya matang dalam menyajikan sinetron-sinetron mereka? belum lagi cerita yang ditampilkan beragam dan tidak bertele-tele.  Atau haruskah merasa marah karena mengapa sinetron yang menurut anak 16 tahun ini tidak layak  tonton justru di beli oleh pihak televisi yang menurutku merupakan orang-orang tua yang cerdas untuk di tayangkan kepada public??

* Reality Show

Yang ketiga menurutku ialalah reality show yang pada waktu-waktu kemaren “menjamur” di TV-TV. Tayangan seperti ini kuanggap sebagai penipuan public karena hanya namanya saja real show yang berarti pertunjukan nyata. Seharusnya apa yang ada di sebuah reality show adalah benar atau nyata adanya. Padahal apa yang di tampilkan atau di pertontonkan tersebut kebanyakan yang ada hanyalah karangan belaka. Mungkin hanya beberapa yang menampilkan kenyataan dan benar dari sekian banyaknya itu.

* Talk Show

Keempat ini adalah acara yang tak jarang juga di jumai di layar kaca. Acara bincang-bincang yang bisa di tayangkan selama 30-60 menit. Untung-untung kalau yang di bincangkan dapat bermanfaat bagi penonton seperti halnya OPRAH yang seringkali mengangkat perbincangan tentang topik-topik yang bermutu. (Tapi tanpa mengurangi rasa hormat, Indonesia memang mungkiiin belum mampu seperti halnya Talk Show OPRAH) Tapi setidaknya jangan jauh-jauh banget seperti Utara ke Selatan. hehehhe.. Belum lagi bintang tamunya juga juga ya mereka-mereka itu para artis ibukota yang pertanyaan dan perbincangannya itu-itu saja. hmm…………

* Acara Musik

Dan yang terakhir ialah acara musik yang tengah naik daun. Hampir di setiap sudut stasiun TV dan di setiap waktu dapat ditemukan acara musik. Bahkan saat jam masih menunjukan pukul 07.00 atau 08.00 WIB, sudah ada di temui acara-acara sperti ini. Dan yang lebih mengejutkan lagi, dengan waktu yang masih sepagi itu, penonton berkumpul begitu banyaknya. Berdesak-desakan di kerumunan orang yang entah datangnya dari mana saja. Apa mereka tak punya kegiatan yang lebih bermanfaat.??? Wajar saja kalau sehabis nonton  langsung kehabisan tenaga dan kelaparan. Tapi kalau tidak ada uang untuk beli makanan dan minuman ya jangan salahkan siapa-siapa. Wong ga kerja koq.. Padahal saat konser-konser juga sering penyanyi ataupun band kesayanagn tersebut hanya lip sync . “Kenapa gak muter lagu dengan tenang di rumah saja???” (kataku kesal dalam hati.) Yang lebih menambah kesal, acara musik-musik itu bisa sampai 90 menit. Dan kadang karena tidak tahu apa yang mau di tampilkan lagi, pembawa acaranya pun bermain-main dan berbicara sesuka hati seperti halnya stasiun TV tersebut milik pribadi saja.!! Padahal berapa banyak biaya yang harus di keluarkan sebuah produk untuk menampilkan iklan di TV..?? Yang penayangannya terhitung hanya beberapa menit. Sedangkan dilain pihak, ada yang membuang-buang waktu dengan celoteh-celoteh kosongnya.

Tapi  di luar itu, ingin kusampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada Stasiun Tv Trans7 yang banyak mempunyai acara-acara TV yang mendidik. Sebut saja “Bolang”, “Laptop Si Unyil”, “Koki Cilik”, “Asal-Usul” dan masih banyak lagi. Jadi walaupun pertelevisian kita banyak yang mengecewakan, namun masih tetap ada acara-acara TV yang bermanfaat.

Pesan saya, “Pandai-pandailah Kita Memilih Acara TV”